Video Category 1

Senin, 20 Agustus 2012

Soal Petasan, FKPP Apresiasi Kinerja Aparat


Bima, Bimakini.com.- Forum Komunikasi Pemuda Pesisir (FKPP) Kabupaten Bima mengapresiasi kinerja aparat KepolisianBima Kabupaten, Satuan  Polisi Pamong  Praja dan aparat TNI dalam menertibkan penggunaan petasan selama Ramadan. Meskipun tidak ada langkah kongkrit razia yang dilakukan, imbauan dari aparat cukup efektif.
Koordinator Divisi Organisasi FKPP, Ferdiansyah, mengatakan, sejak awal  Ramadan  1433 Hijriyah hingga 20 hari, suara petasan yang diledakkan ramaja kerap mengganggu konsentrasi ibadah dan kenyamanan warga desa Bajo Kecamatan Soromandi. Bahkan, memicu emosi jamaah terutama ibu rumah tangga.

FKPP Agendakan Lomba Fotografi bagi Pelajar dan Mahasiswa

Bima, Bimakini.com.-   Forum Komunikasi Pemuda Pesisir (FKPP)  Kabupaten Bima  mengagendakan lomba fotografi dan penulisan artikel bagi mahasiswa dan pelajar se-Bima, dalam waktu tak lama lagi. Lomba itu diharapkan membangkitkan nilai-nilai positif yang dimiliki pemuda.

FKPP Desak Pemerintah Siapkan Dana Mangrove

Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Pesisir (FKPP) Kecamatan Soromandi  mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima agar menyiapkan anggaran khusus untuk penanaman bakau (mangrove). Tanaman tersebut diperlukan mengingat kondisi aliran air laut (rob) yang kerap meluap hingga batas pantai.

FKPP Tolak PLTU Bima Beroperasi

Sejumlah pelajar dan mahasiswa Kecamatan Soromandi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Pesisir (FKPP) menolak rencana pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bima. Masalahnya, jika kelak pembangkit itu sudah beroperasi dikuatirkan lebih banyak berdampak negatif.

Ilustrasi / foto: sciencedaily.com
Sekretaris FKPP, Abdul Hamid, mengatakan, Pemerintah Daerah dan pihak terkait harus segera mengkaji rencana pengalihan PLTD ke tenaga uap. Apalagi, pada sejumlah daerah dan negara lain, pembangkit batu bara malah dipangkas karena menimbulkan banyak persoalan terutama dampak terhadap lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitar. “Apapun alasannya, kami menolak kehadiran PLTU, karena menurut kami dan dari hasil kajian kami, pembangkit batu bara lebih banyak dampak negatifnya,” ujarnya di Bajo kemarin.